Kamis, 25 Juni 2015

Karena Hidup adalah Ujian

Aku menarik nafas lagi dengan berat, mengingat yang telah berlalu.

Tak ada yang tau apa yang kan terjadi besok. Hidup bisa saja bertindak lebih kejam padamu tanpa bertanya apa kau sanggup atau tidak, tapi Tuhan maha tau, tak ada yang salah dari apa yang telah ditakdirkannya kepadamu, tinggal bagaimana kamu menanggapinya dan bagaiman cara kamu menghadapinya. Begitulah yang terjadi padaku, aku baru saja berusaha menjadi pribadi yang dewasa dalam menjalani hidup, namun sesuatu terjadi diluar dugaanku sebelumnya, aku hampir membenci diriku sendiri karena aku pikir aku mengambil keputusan yang salah.

Ayah, sampai detik ini aku masih nggak percaya kalau ayah udah pergi, beberapa hari sebelumnya aku baru saja mendengar suara ayah di telpon, ayah bilang ayah baik-baik saja. Keluarga di rumah baik-baik saja, aku benar-benar senang mendengarnya. Tapi barusan aku ditelpon, mereka bilang ayah pergi, aku harap ini hanya mimpi Yah, tapi kenyataanya aku menangis sekarang, ini nyata. Tiba-tiba dadaku sesak aku nggak bisa nafas, badanku lemas, kakiku aku hampir tak bisa digerakkan. Tuhan apa ini ? aku sangat marah pada Tuhan mengapa mengambil ayahku sekarang ? Apa Tuhan tidak tahu aku sangat membutuhkan ayah, aku bisa sampai sejauh ini berkat dukungan ayah, ayah lah yang memintaku pergi sejauh ini, ayah bilang aku nggak boleh manja, aku tak boleh selalu bergantung sama orangtua, sudah saatnya aku mandiri belajar mngurus diri sendiri, ini baru awal nanti kau akan menjadi kepala keluarga, sudah pasti kau dituntut dewasa, tak ada alasan untuk tidak. Begitu ayah bilang kemarin, dukungan ayah membuatku sangat percaya diri, mumpung diberi kesempatan dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Tapi, semua tak selalu seperti yang kita inginkan karna kita hanyalah manusia Tuhan lah yang berkuasa atas semua makhluk. Semua terjadi atas kehendakNya kita harus menerima entah itu pahit atau manis, suka atau duka.

Namun tetap saja aku akan menyesali ini, entah sampai kapan aku tak tahu. Sakit banget rasanya, ayah pergi dan aku tidak berada disamping ayah, bahkan saat ayah hendak disatukan lagi dengan bumi. Aku sangat ingin pulang ayah, aku ingin melihat ayah untuk terakhir kalinya, tapi kakak bilang itu tidak perlu, sampai sekarang aku masih belum ikhlas rasanya, aku sangat benci waktu semua orang bilang aku tak perlu pulang, namun hanya satu yang membuat aku tetap bertahan sampai saat ini, waktu ibu bilang ayah orangnya paling nggak suka sama orang yang berlarut-larut dalam kesedihan, dan terbawa-bawa dalam kebahagiaan. Ya, semua yang ibu bilang benar adanya, aku telah hidup disampin ayah hampir 18 tahun dan ayah adalah sosok yang kuat, ayah mampu tetap bertahan walaupun ayah telah kehilangan kedua orangtuanya sejak umur 9 tahun, ayah tetap bertahan bahkan sampai membentuk rumah tangga, mengurus rumah tangga, mengurus aku dan kakak-kakakku, mengurus kami semua. Ayah, aku tak tahu harus bagaimana mengucapkan terimakasih padamu sekarang, aku sudah tak bisa meanatap wajahmu lagi, tapi surga adalah tempat terbaik dan hadiah terbaik buat ayah, aku yakin itu. Tenanglah ayah, aku baik-baik saja, aku akan selalu mendoakanmu agar kau mendapat tempat terbaik di surga, di sisi kanan Bapa yah. Menjadi malaikat yang selalu berada dalam kedamaian, menjaga kami walau sudah di dunia yang berbeda. Maaf yah, bila selama ini kami mnyusahkanmu membuatmu membanting tulang, tanpa memandang waktu. Sekarang ayah sudah tenang, Tuhan tahu ayah adalah orang yang sangat baik, Tuhan bahkan tak sabar untuk memanggil ayah untuk segera bersamaNya, Tuhan menjadikan ayah malaikat yang selalu bersamaNya.

Doakan aku yah, doakan aku mampu menjadi seperti yang ayah harapkan, doakan agar aku mampu menjadi kuat seperti ayah, menjadi tak terkalahkan tanpa harus menyakiti siapapun. Aku bangga menjadi anakmu yah, aku tahu semua yang ditakdirkan Tuhan tak ada yang salah, Tuhan telah mengatur semuanya, aku percaya itu.

Aku seneng banget yah sebentar lagi bulan juli dan aku akan genap berusia 19 tahun, ini akan menjadi ulang tahun pertamaku tanpa ayah, tak ada yang harus disedihkan yah, aku tunggu kehadiran ayah dalam mimpiku mengucapkan selamat ulang tahun dan menyemangati aku kuliah. Eh ngomong-ngomong sekarang aku udah mau masuk semester 3 loh hehe doain ya yah semoga semuanya lancar amin, semoga aku mendapatkan nilai yang maksimal amin, semoga aku nggak bersedih lagi pas teringat ayah. Semoga aku tumbuh menjadi dewasa yang memliki kepribadian yang patut diteladani yah, menjadi kebanggaan ayah. Doakan agar semuanya lancar yah, aku bisa lulus tepat waktu dan bekerja, biar bisa bahagiain ibu dan ayah. Doain juga yah supaya ibu tetap sehat, sampai aku bisa membalas semua kebaikannya, sampai ibu melihatku menjadi orang sukses amin.

Kemarin ibu cerita katanya ibu kangen banget sama ayah, sampai-sampai ibu mimpiin ayah, ibu juga bilang sangat kangen padaku, tapi aku akan selalu ngasi kabar buat ibu, agar ibu nggak khawatir. Ibu sering cerita, ibu bilang walaupun ayah adalah orang yang agak cuek, sering bikin ibu marah tapi ayah adalah ayah dan suami yang sempurna, buktinya ibu selalu kangen ayah dan ingin ketemu ayah. hehe aku emang lahir saat kalian sudah tidak muda lagi, tapi aku merasakan kasih sayang yang sempurna, ayah baik ibu baik, aku beruntung punya kalian. Aku tak pernah menginginkan jadi anak orang yang super kaya atau terkenal, ayah dan ibu yang sederhana memberikan makna hidup yang sangat berarti. Aku yakin jika aku tak jadi anak kalian, aku tak akan sekuat sekarang, aku mungkin akan  menjadi pribadi yang mudah menyerah, atau tetap manja sampai sekarang.

Lihatlah ayah, aku dulu sering dibilang anak yang paling manja di rumah, paling nggak bisa pisah sama ibu sama ayah, bahkan kakak bilang aku nanti bakalan tinggal di ketek ibu sama ayah terus. Bangga banget rasanya yah, bisa menjadi seperti ini bisa jadi sedewasa ini. Karna cobaan inilah aku menjadi semakin dewasa yah, walaupun ayah sudah tak ada tapi tetap menjadi inspirasi buat aku. Ayah hebat, suatu saat nanti aku akan menjadi sehebat ayah, aku akan membuat anak-anakku bangga merak punya ayah sepertiku, sama kayak aku yang sangat bangga punya ayah seperti Ayah, punya ibu seperti ibu. Kalian luarbiasa, doakan agar anak kalian ini menjadi pribadi dewasa yang sukses. Amin

Selasa, 30 Desember 2014

I'm so Lucky

Aku nggak tau harus memulai cerita dari mana, yang jelas aku merasa ini seperti mimpi yang tak pernah aku bayangin sebelumnya. Nih, baru aja nulis segini udah rada merinding hehe.. 
Oke kita mulai, Ehemm.. Imannuel Amin
Diawali dari bulan maret nih, waktu itu seperti biasa aku pergi ke sekolah jalan kaki bareng temen-temenku. Kita kayaknya hari ini bakalan telat soalnya keseruan ngobrol, jalannya pelaaan banget padahal hari ini hari senin, upacara jam 6:45 WIB. Nggak kebayang malunya gimana kalo sampe telat trus baris didepan sendiri, eh berlima deh kan yang tadi telat kita ada lima ( kalo beneran telat ). Untungnya kita nyampe sekolah tepat waktu, walopun nggak sempet naroh tas ke kelas soalnya langsung ke lapangan upacara hehe daripada telat.. lumayan panas nih kayaknya haduhh.. Lamanya upacara berlangsung akhirnya selesai juga. Anak-anak pada lari-larian menuju kelas masing-masing, capek banget ternyata bediri hampir 2 jam. Istirahat pertama langsung ngebut kekantin, aus banget soalnya lagian kalo lamaan dikit ntar kantinnya penuh trus ngantri, keburu pingsan kehausan.. Pas nyampe kelas tiba-tiba ada yang bilang aku dipanggil KepSek, waduhh ada apa nih ? kayaknya SPPku udah lunas deh, sambil jalan ke ruang kepsek mikir keras salah aku apaaaa ? Pas nyampe, langsung disuruh duduk trus ditanyain tadi kemana aja, dicariin hehe.. Biasaa, kita kalo kekantin pasti nunggu bel bunyi baru masuk kelas. Gara-gara bapaknya lagi banyak kerjaan langsung to the point ngomongnya "Kamu mau ya ikut tes beasiswa ?" lhoo kok aku ( dalem ati ) "Eee iya pak mau" kataku. padahal sebenarnya belum tau beasiswa apaan. "Jadi gini, Provinsi kita taun ini ada kerjasama sama STTN_BATAN Yogyakarta, buat nyekolain 30 orang anak kalbar disana, tapi kamu harus seleksi kabupaten dulu, kamu tinggal fotokopiin raport dari semester 1-5, trus ini ada surat buat ditanda tanganin sama orangtua. Kalo masalah surat rekomendasi ato yang lainya minta aja ke TU, ya ? Jadi besok kalo udah selesai semuanya kasi aja ke bapak ntar bapak yg ngasi ke dinasnya." kata bapaknya. Trus aku ngangguk iya iya aja nih soalnya bapaknya ngomong padet banget, nggak enak banyak tanya. Besoknya langsung aku kumpulin data persyaratannya biar cepet-cepet dikumpulin biar ketaun hasilnya trus seleksi provinsi deh hehe semoga.. Trus selang sekitar satu mingguan bapaknya dateng lagi ke kelas, kali ini kita pas ujian sekolah. "Ntar sore siap -siap ya ke pontianak, kamu udah lulus seleksi raport kabupaten, sekarang seleksi provinsi bawa pakaian sekolah ya kayaknya kalian seleksinya 2 hari disana. UAS nyusul aja ngga papa" kata bapaknya menjelaskan. Aku aja masih kaget gimana caranya coba, dikasi tau pagi langsung berangkat sore. Tapi nggak papa, aku seneng kok udah bisa lolos malahan harusnya berterimakasih sama bapaknya udah ngurusin tetek bengek buat daftar seleksi ini. Aku berangkat dengan pennnuh harapan biar bisa lolos provinsi dan bener-bener kuliah di STTN-BATAN, nuklir men nukliiir. HahaAkhirnya setelah menempuh perjalanan kurang lebih 12 jam dari tempat tinggalku ke kota Pontianak kita bisa melepas penat juga, nyampe hotel semua langsug tepar bukannya belajar buat tes besok tapi kita malah tidur gara-gara kecapean. Pas keluar kamar, ketemu banyaak banget orang dan semua itu peserta seleksi beasiswa ini. Omeigatt mereka rata-rata dari sekolah unggulan, anak kota yang kerjaannya tiap hari belajar belajar dan belajarrrr. Aku sempet down banget, apalagi ngeliat yang pake kacamat tebelll kemana mana selalu bawa buku trus pas duduk langsung baca bukunya sampe punggungnya rada membungkuk gitu. Aku langsung berinisiatif buat nelpon ibu, aku bilang sama ibuku gini: "Bu, kalo aku nggak lolos seleksi ini nggak papa ya ? Bilang bapak juga. Kalo diliat liat kayaknya berat deh, Bu".Trus ibuku bilang gini: "Iya, nggak papa, tapi kata bapakmu usaha dulu jangan gampang minder siapa tau aja bisa lolos". Iya juga sih masak udah nyerah sebelum perang hehe.. Besokyna kita langsung registrasi, pas dikasi jadwal tes aku langsung kaget kata Pak Kepsek seleksinya cuma 2 hari.Tapi kok disini sampe jumat ? Mana tesnya banyak banget lagi. Aaaak UAS ku gimanaa, emang ada ujian susulan sampe 4 hari. Seleksi 4 hari aku cuma bawa beberapa baju, trus cuma bawa seragam putih abu-abu. Yasudahlah mau apa lagi, jalani aja. Terserah deh mau bau mau gimana, mungkin ini takdirku *alamakk. Daaan berikutnya kita dikasi kartu seleksi nih, tau nggak nomor pesertaku berapa ? Jrengggg aku dapat nomor 127, dan taukah anda jumlah pesertanya berapa ? Jadi, jumlah pesertanya ada 130 orang dan aku dapet nomor 127. Tapi nggak papa aku suka kok angkanya soalnya ada 27nya kebetulan itu tanggal lahirku hehe.. semoga ini simbol keberuntungan pikirku. Dan yang bikin aku agak legaan itu ternyata nggak semua anak yang aku liat kemaren itu seleksi ke STTN-BATAN, tapi kebanyakan dari mereka ikut beasiswanya Brawijaya. Syukurlaah.. 

Kita udah ngejalanin berbagai macam tes mulai dari Psikotest, TKD, TPA, hingga wawancara face to face. Waktunya  pulang nih, udah kangen juga sama rumah apalagi sama keponakan aku yang paling kecil, Delo. Nyampe rumah langsung di tanyain kayak apa, kenapa mukaku pucat ? Udah ketauan belom siapa yang lolos ? sampe ditanyain duit habis berapa, ada uang transport apa enggak dan lain lain. Aku yang kecapean makin tambah capek jawab pertanyaan mereka. Dan besok paginya aku langsung ikut UAS yang terakhir hari sabtu. Dari selasa sampe jumat aku ujian sendiri, sementara kelas XII yang lain udah pada libur. Dan taukah dari 7 mata pelajaran yang ketinggalan itu aku handle dalam sehari, hari senin soalnya selasa ada rapat dewan guru dan rabu mungkin libur persiapan buat TO. Aku mulai ngerjain soanya dari jam stengah 7 sampe jam 3 an, istirahat bentar cuma sempet minum dan ke toilet. Walopun sebenarnya aku udah selesai jam 2 lebih, tapi sisanya itu aku disuruh sama Bu Anna bantuin ngoreksi hasil UAS kelas IPS, banyak banget lagi huhh.. Dan itu ternyata seru juga, ngerasain gimana caranya jadi guru bentar. Abis ngoreksi hasil UAS aku langsung pulang, dan nggak enak banget jalan kaki sendiri, sepii banget. Biasanya nggak terasa udah nyampe  rumah aja gara-gara ngobrol.


Dan tibalah tanggal pengumuman kelulusan beasiswa kemaren, pesen orang dari dinasnya kalo kalian lolos pasti dihubungin sama orang dinas ato kepala sekolah, kalo nggak ada kabar yaaa berartiii.. Tapi dari kemaren aku tungguian orang dinasnya ngubungin ternyata nggak ada juga, Pak KepSek juga sepi sepi aja nggak ada kabar, aku udah pasrah nih mungkin bukan rejekiku begitu kata ibu tercinta. Dan aku tinggal nunggu pengumuman beasiswa dari Untan, Outreaching, semoga aja lolos kemaren aku ambil hukum, soalnya katanya kuota untuk hukum lumayan gede, diambil 40 orang, walaupun saingannya se-kalbar ada ratusan bahkan ribuan orang seenggaknya peluangku buat lolos lebih gedean dikiiiit. hehe..

Nggak terasa waktu berlalu begitu cepat, kayaknya baru taun lalu deh masuk SMA nya. Tapi kok sekarang udah UN ajaa. Tapi dipikir pikir seneng juga sih bentar lagi udah mau masuk perguruan tinggi. Udah 'dewasa' nih ceritanyaaa hehe.. iya dong, dewasa itu 'harus' itu kata ibu. Dan sekarang tibalah masa masa membosankan dimana aku cuma dirumah sambil nunggu 20 Mei tiba hari pengumuman kelulusanku. Aku udah berusaha semaksimal mungkin dan sisanya aku serahin ke Tangan Maha Kokoh, apapun itu hasilnya nanti. Dan ditengah bosannya hari hari menunggu kedatangan 20 Mei, tiba-tiba ada yang sms ngucapin selamat aku lolos ke STTN-BATAN, aku jadi bingung, nama yang sms itu si Dewi, ini si Dewi ngerjain aku apa gimana, kan udah kelewat tanggal pengumuman aaah becanda ini pikirku, eh tau taunya ada lagi yang sms ngucapin selamat juga, kali ini Si Gusti anak SMANDA, Gusti sama Dewi ini sama sama temenkku pas ketemu waktu seleksi kemaren, kita satu kabupaten soalnya jadi berangkatnya bareng,dan kamar kita sebelahan. Kali ini aku mulai ragu ini beneran apa gimana, apa mungkin mereka berdua janjian buat ngerjain aku ? Ahhh sudahlah di-Aminin ajaa hehe.. Dan ucapan selamat berikutnya datang dari facebook, Si Joko Arbi juga bilang gitu, aku aja nggak tau apa apa. Segera aku tanyain orang dinas kabupaten dan ternyataaaaa... Selamaaaaaatt aku beneran lolos Prodi. Teknokimia Nuklir STTN-BATAN Yogyakarta, aku sampe loncat loncat di tempat tidur, dan aku langsung kasi tau ibu sama bapakku soal ini, tapi bapakku selalu ngingatin, pastiin dulu suratnya liat dulu beneran ada namaku ato enggak, begitu beliau bilang. Aku langsung telpon orang dinasnya nanyain soal surat dan katanya surat kelulusan bakalan diedarkan ke sekolah masing masing. Aku seneeenggg banget dan lebih senengnya lagi disaat temen-temenku yang lain sibuk-sibuk nungguin hasil SNMPTN, Outreaching, dan siap siap buat daftar SBMPTN aku lega, bener bener legaa selega leganya, aku udah memastikan kemana aku akan melanjutkan pendidikanku. Ini benar-benar keberuntungan, padahal sebelumnya aku hampr aja nolak buat seleksi beasiswa ini. Makasih Pak Saleh, bapak bener bener nyelamatin aku, Tuhan memakai Bapak untuk mencurahkan rahmat ini kepadaku. Terimakasih Tuhan, itu yang selalu aku ucapin dalam setiap doaku.

Dan kabar gembira ini belum aku ceritain pada siapapun selai keluargaku, aku juga udah nyuruh mereka nggak membesar-besarkan berita ini, aku takut tiba-tiba nggak jadi dan semua orang udah taunya aku lolos, kan nggak enak banget. Aku selalu nungguin suratnya entar dikasiin pas pembagian amplop, dan kayaknya pihak sekolah berusaha ngerahasiain kelulusanku. Ceritanya mereka mau bikin kejutan nih hehe padahal aku udah tau lebih dulu *Ahihihi,.. Dan benar saja, saat pembagian amplop aku dan waliku waktu itu aku sama Kak Ani karena Ibu lagi sakit dan ayah lagi pergi ada urusan, kita dipanggil ke depan dan diumumin kalo aku udah lolos ke STTN dan aku liat raut wajah kakakku, dia sangat bangga dan sambil nggak berenti senyum dia mengelus elus bahuku. Aku disalamin sama sederet guru-guruku sambil ngucapin selamat. Senenggg banget, pengen deh kayak gitu lagi hihii.. Dan selesai acara pembagian amplop, aku langsung ke ruang Kepsek dan denger penjelasan dari beliau soal kelanjutan dari beasiswaku ini. Sesudah itu aku langsung pulang karena aku tau ibuku lagi sakit di rumah, dan kita singgah di apotek bentar beliin obat sama perlengkapan buat bayi, oh iya sekarang aku punya keponakan baru lagi namanya Olive. Anaknya cantik banget dan semoga aja tumbuh jadi anak yang sehat dan cerdas Amiiin. Waktu itu aku nggak ikutan coret-coret baju karena aku tau ibu sama ayahku nggak suka hal-hal demikian, tapi nggak enak juga sih pas ditanyain di sms sama fb, mereka mau bikin kenang-kenangan mereka mau aku ngasi tanda tangan di baju mereka. Tapi mereka tau aku orangnya kayak apa jadi mereka paham-paham aja hehee.. Akhirnya aku sadar, aku termasuk anak yang beruntung, mungkin ini jawaban Tuhan atas doa-doaku selama ini. Tuhan tau orangtuaku bukanah orang mampu yang bakalan ngejamin kuliahku, mereka sederhana dan aku sangat paham keadaanku, tak boleh selalu memaksa, harus ketemu jalan lain, pasti ada aku sangat percaya akan hal ini. Aku selalu ikuti arus yang Tuhan kasi ke aku, bukan berarti aku adalah ikan mati yang tak berenang melawan arus, semuanya mengalir dan aku percaya Tuhan selalu punya rencana indah buat kita jalanin. Tetap bersyukur dan berdoa, Tuhan sungguh baik mintalah dan berusaha memantaskan diri untuk mendapatkannya, maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang kau butuhkan. 


Nah sekian dulu nih ceritaku kali ini walopun masih banyaaaak banget yang mau aku ceritain, lain kali kita ketemu lagi. dadaaaa..